ANDA SEDANG MEMBACA

ANDA SEDANG MEMBACA

Rabu, 19 Oktober 2011

You are here : Home » Analisa, Para Penghujat » Bukti Sederhana Bahwa Atheis Itu Tidak Ada

Bukti Sederhana Bahwa Atheis Itu Tidak Ada

Gambar : Google.

Saat seseorang mengumumkan dirinya sebagai seorang Atheis (Tak percaya Tuhan), entah kenapa saya tertawa akan hal itu.

Bukan saya berburuk sangka padanya, tapi kita pakai analisa logis saja.

******************

1. Seorang Atheis itu harusnya tidak akan mengkritik sebuah agama.

Tahu apa dia tentang agama? Wong katanya saja tak percaya Tuhan. Apalagi jika yang dikritik hanya satu agama tertentu saja.

Bahkan lucunya, ada yang sampai sibuk menggeledah paksa ayat-ayat kitab suci dari sebuah agama yang paling dibencinya tanpa sebab.

2. Seorang Atheis itu harusnya tak tersinggung dengan hujatan yang terjadi antara satu agama ke agama lain.

Ada contoh dari sebuah Grup debat di Facebook, seorang Muslimer awam yang berkata tanpa wawasan menghina Kristener. Muslimer itu menyamakan Tuhan versi Kristen dengan hinaan yang menurut saya memang kelewat batas.

Di sela-sela perseteruan itu, tiba-tiba ada seorang yang mengaku Atheis datang terlihat "membela" Kristener dan membantunya menyerang balik si Muslimer. Saya menyimak tersenyum geli saja melihat itu.

3. Atheis itu harusnya tidak pernah mengucapkan kalimat-kalimat dibawah ini.

* Kepada pasangan : "Semoga kamu cepat sembuh ya"
* Kepada temannya : "Ok bro, mudah-mudahan sukses ya"
* Kepada orangtua : "Aku harap kalian berdua bisa rukun"
* Kepada Istri : "Mama, smoga kali ini anak kita perempuan"
* Kepada alam : "Mudah-mudahan tidak hujan"
* dan semacamnya.

Penggunaan kata "semoga", "mudah-mudahan", "aku harap" itu semua 'kan kalimat-kalimat yang terkandung pernyataan bahwa dirinya sebenarnya membutuhkan campur tangan dari Yang Maha Berkehendak.

Sementara pastinya, yang mengaku Atheis itu TENTU tidak bisa menghindari kalimat diatas pada keseharian hidupnya.

Masih percaya Atheis itu ada ???

6 komentar:

  1. artikel di atas sebenarnya bagus serta masuk akal..

    hanya saja saya heran,darimana sang narablog mendapat kata " muslimer dan kristener " ?

    ini sang narablog yang goblok,bodoh,alay atau memang sok gaul...tapi apapun namanya,sang narablog adalah orang yang sangat goblok jika menyebut umat gama dengan penambahan "er"...

    semua ada etika,semua ada tatakrama,gaul boleh,tapi jika ada penyebutan " muslimer dan kristener " untuk umat beragama,yg menyebutkan saya pastikan orang yang goblok dan nggak punya otak,seperti narablog ini yang saya pastikan tak punya otak dan goblog...

    alay,gaul..atau apalah,terserah,itu pilihan,tapi etika dan tata krama harus di pakai...

    BalasHapus
  2. Yunira Ambasari21/10/11 19:44

    Ringan tapi berbobot... ciri khas yang saya suka dari blog ini.

    BalasHapus
  3. Saya setuju...

    Saya juga curiga sebenarnya Atheis itu memang tidak pernah ada.

    Tidak ada Atheis yg ikut2an memperburuk perbedaan agama.

    Atau mereka adalah sebagian umat agama lain yg hendak memecah belah??

    BalasHapus
  4. Goest Wid :

    Penggunaan kata "Muslimer" dan "Kristener" itu untuk menunjuk seorang Muslim dan Kristiani yang saya sebutkan dlm hal ini.

    Dan saya tidak bermaksud berlagak gaul hanya dengan membawakan kata "Muslimer" dan "Kristener".

    Sepertinya Anda yang keliru, sejak kapan kata "Muslimer" dan "Kristener" menjadi kata dlm kamus bahasa gaul seperti yang Saudara tuduhkan???

    BalasHapus
  5. pemikiran yang luar biasa bosss.....GBU

    BalasHapus
  6. @Goest Wid: Mungkin maksud penulis, hanya ingin terdengar lebih ringan...dan gak jadi sensitif :) (mungkin..hehehehhe)
    GO....76ers !! :D

    BalasHapus