ANDA SEDANG MEMBACA

ANDA SEDANG MEMBACA

Selasa, 16 Oktober 2012

You are here : Home » Analisa, Api Besar, Bahasa Bacaan » Benarkah Ratu Balqis Menyembah Matahari ??

Benarkah Ratu Balqis Menyembah Matahari ??

Berbicara kisah Ratu Balqis tentunya tidak dapat di pisahkan dengan kisah Nabi Sulaiman. Kedua tokoh ini terlibat dalam satu scene di film terbesar berjudul kehidupan.

Di informasikan kepada kita melalui kesaksian seekor burung Hud-Hud bahwa Ratu Balqis dan rakyatnya merupakan sekumpulan penyembah Matahari.

Surat 27/23-24 :

"(berkata burung Hud-Hud pada Sulaiman)
Sesungguhnya aku menjumpai seorang wanita 
yang memerintah mereka, 
dan dia di anugerahi segala sesuatu 
serta mempunyai singgasana yang besar. 
Aku mendapati dia dan kaumnya 
menyembah matahari..."

*************

Benarkah yang di katakan burung Hud-Hud itu ??

Maksud saya, benarkah Balqis dan rakyatnya menyembah Matahari dalam arti di sini mereka menganggap Matahari sebagai wujud Tuhannya mereka ??

Sangat ganjil rasanya jika itu kita tafsirkan secara mentah.

Mereka bisa membangun istana besar, pertanda wawasan pengetahuan alam mereka tentunya sudah sangat baik. Sangat lucu bagi orang berilmu menganggap matahari adalah Tuhan.

Pastinya mereka tahu betul bahwa matahari hanyalah bola api besar "buatan" alam.

Dari itu, saya punya sudut pandang berbeda, saya menganggap maksud dari perkataan Hud-Hud ialah seperti ini :

..Ratu Balqis dan rakyatnya "menyembah" neraka..

Kata menyembah di atas sengaja saya kasih tanda kutip karena Hud-Hud melihat Balqis sama sekali tiada menyembah Allah dan malah terlena dengan kenikmatan.

Lihat keterangannya dari ayat di bawah ini.

Surat 27/24 :

"...dan syaitan telah menjadikan mereka 
(Balqis dan rakyatnya)
memandang indah perbuatan-perbuatan mereka..."

Jadi rupanya, mereka semua penyembah nafsu.

ilustrasi gambar : Google.

Kita tahu, nafsu membuat segala kenikmatan menjadi indah. Mereka terlena dengan segala kebesaran yang Allah titipkan pada mereka.

Sementara mengenai kata "matahari" yang saya tafsirkan dengan kata "neraka" maka itu artinya saat mereka (Balqis dan rakyatnya) memuja kesenangan itu sama saja mereka sudah menghadapkan dirinya ke arah NERAKA.

NERAKA yang di maksud itu ialah MATAHARI !!

Jadi, jika kita urut kurang lebih seperti ini :

1. Balqis dan rakyatnya terlena oleh kenikmatan.
2. Terlena berarti memuja.
3. Memuja berarti lebih mencondongkan diri.
4. Mencondongkan diri berarti mengarah.
5. Mengarah secara tidak langsung sama saja menyembah.

Ternyata ucapan burung Hud-Hud sangat berkelas ya ?

4 komentar: