ANDA SEDANG MEMBACA

ANDA SEDANG MEMBACA

Selasa, 29 Juli 2014

You are here : Home » Bahasa Bacaan » Anak Banyak Atau KB ?? Ini AyatNya !!

Anak Banyak Atau KB ?? Ini AyatNya !!

Masih ingat peristiwa Hiroshima dan Nagasaki tahun 1945 di Jepang ?? Ya ledakan bom atom sungguh dapat menghancurkan suatu negeri.

Namun ada ledakan lain yang lebih mengancam di banding dengan ledakan bom atom, yaitu "ledakan" jumlah penduduk !!! Ancaman berbahaya tersebut diantaranya :

macet, ledakan penduduk
Gambar : Google.

1. Persaingan hidup yang semakin sulit.

Jumlah lapangan kerja tidak berimbang dengan jumlah pencari kerja. Dampaknya adalah pengangguran dan kejahatan bermotif ekonomi di mana-mana.

2. Kerusakan lingkungan.

Persaingan yang sulit membuat banyak orang akan sembarangan bertahan hidup, mereka akan memanfaatkan apa yang ada tanpa melihat resikonya. Misal, penebangan hutan secara liar, limbah industri, limbah sampah.

3. Perumahan kumuh merajalela.

Ketersediaan tempat tinggal yang kurang, harga sewa hunian yang mahal adalah penyebab berdirinya perumahan liar di tiap sudut kota. Suatu pemandangan yang tentu tidak menyenangkan.

4. Menipisnya ketersediaan pangan dan energi.

Setiap kelahiran yang ada membuat angka kebutuhan pangan meningkat, begitu juga dengan energi.

5. Munculnya SDM yang tidak berkualitas.

Sekolah tidak lagi mampu menampung jumlah anak-anak. Sekolah berbayar dirasa sangat mahal. Alhasil banyak generasi yang tidak memiliki bekal ilmu. Dan segudang permasalahan lainnya.

**********************

Kira-kira apa yang salah ???

Kita tahu penyebabnya itu banyak faktor. Tapi disini saya hanya akan menyorot satu faktor alasan penyebab ledakan jumlah penduduk. Yaitu FATWA HARAM KB (Keluarga Berencana).

Memang, golongan yang mengharamkan KB ini masih memperbolehkan jika sudah bersangkutan dengan kesehatan ibu. Tetapi secara keseluruhan fatwa ini sungguh keliru. Karena dalil-dalil yang mereka bawa menurut saya kurang tepat sasaran. Berikut uraiannya :

1. Surat 2/195 :

 "Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah,
 dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri 
ke dalam kebinasaan, 
dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah 
menyukai orang-orang yang berbuat baik."

Golongan ini menafsirkan "kebinasaan" dalam artian  hidup tanpa keturunan. Jika mengikuti bunyi ayatnya, maka kebinasaan disitu bermakna "hidup dalam kezaliman" seperti maksud surat 11/44, 14/15, 20/81, 40/85, 85/4-7.

2. Surat 17/31 :

"Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu 
karena takut kemiskinan. 
Kamilah yang akan memberi rezki kepada mereka 
dan juga kepadamu. 
Sesungguhnya membunuh mereka 
adalah suatu dosa yang besar"

Golongan ini menyangka jika kita KB sama dengan artinya kita membunuh anak. Tentulah berbeda apa yang di sebut "mematikan SPERMA" dan apa yang di sebut "membunuh ANAK/JANIN".

Sperma menurut surat 32/8 dikatakan sebagai air yang tidak berarti. Jadi tidaklah berdosa mematikan sperma. Karena ia air yang tidak bernilai, tidak berarti (air yang hina).

Yang di katakan berdosa itu jika sperma sudah menjadi janin lalu kita mematikannya, menggugurkannya. Itu baru berdosa. Disitu sudah ada Roh yang ditiupkan Allah.

3. Surat 2/223 :

"Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki..."

Ayat ini mempersilahkan manusia untuk menggauli istrinya sesuka hati. Atau katakanlah mempersilahkan memperbanyak anak. Boleh iya, boleh tidak silahkan. Jadi, tidak untuk mengharamkan program KB !!!

Dan buat Anda yang lajang, menikahlah. Tetapi jangan silau oleh "kebahagiaan" orang yang beranak banyak. Karena bisa jadi itu bukan kebahagiaan, tetapi cara Allah menyiksa sebagaimana pengertian surat 9/55 :

"Maka janganlah harta benda dan anak-anak mereka 
menarik hatimu (menyilaukan matamu). 
 Sesungguhnya Allah menghendaki dengan
harta benda dan anak-anak itu 
untuk menyiksa mereka dalam kehidupan di dunia...."

4. Surat 4/29 :

"....Dan janganlah kamu membunuh dirimu....
Sesungguhnya Allah itu Maha Penyayang kepadamu."

Ayat ini serupa dengan lainnya, tidak tepat sasaran untuk dijadikan dalil KB itu haram. Ayat ini adalah larangan berputus asa. Jangan bunuh diri, ingat Allah itu Maha Penyayang.

5. Hadist Nabi Muhammad.

"Nikahilah wanita-wanita yang penyayang lagi subur.
Sesungguhnya aku berbangga dengan jumlah kalian yang banyak."

(HR. Abu Dawud dan Nasa’i)

Mereka yang mengharamkan KB menafsirkan hadist ini sebagai acuan untuk tidak melakukan KB dan membiarkan mereka beranak banyak. Padahal, "umat yang banyak" jangan selalu di artikan harus dengan menambah jumlah kelahiran. Tetapi cobalah dengan menambah jumlah muallaf (mengajak orang-orang masuk Islam) seperti yang di beritakan surat 110/1-2.

Ketahuilah, menambah Istri atau menambah anak, justru disitu ada potensi menambahnya jumlah "musuh" Anda kelak seperti yang di jelaskan surat 64/14 :

"Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya 
di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu 
ada yang menjadi musuh bagimu...."

6. Kekhawatiran Islam bakal menjadi sedikit.

Buat apa kita berjumlah banyak tetapi kita sulit sekali bersatu ??? Di surat 8/65-66 Allah pasti membantu kemenangan Muslim meskipun kita berjumlah sedikit. Jadi jangan khawatir.

Surat 8/65-66 :

"...kobarkanlah semangat para mu'min untuk berperang. 
Jika ada 20 orang yang sabar, niscaya mereka dapat 
mengalahkan 200 orang musuh. 
Dan jika ada 100 orang yang sabar diantaramu, 
niscaya mereka akan dapat 
mengalahkan 1000 orang kafir..."

"...dan jika diantaramu ada 1000 orang (yang sabar), 
niscaya mereka akan dapat 
mengalahkan 2000 orang, dengan seizin Allah."

****************

Kesimpulan, ternyata tidak ada satu pun ayat yang tepat sasaran untuk mengharamkan KB. Alquran mempersilahkan manusia untuk beranak, dan berkembang biak tetapi tidak melarang untuk melakukan pembatasan kelahiran.

Justru buat Anda-anda yang sudah atau berkeinginan beranak banyak, camkanlah peringatan ayat Alquran di bawah ini. Pikirkan kembali celotehan "banyak anak banyak rejeki".

Surat 23/55-56 :

"Apakah mereka mengira bahwa harta dan anak-anak 
yang Kami berikan kepada mereka itu 
(menurut mereka artinya), Kami bersegera 
memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka? 
Tidak, sebenarnya mereka tidak sadar

8 komentar:

  1. Prima Sera30/7/14 06:55

    Untuk poin 1-3 bisa kita lihat penjelasanaya di ayat 2/29 yg menyatakan bahwa semua yg ada di bumi diciptakan untuk manusia,sedang di 39/10 menyatakan bumi ini luas,artinya memang tidak usah mghawatirkan klonjakan pendu2k jika pengaturan kependudukanya berjalan secara benar

    Untuk poin 4 dan 5,mugnkin kita bisa mgaca kisah nuh,bukanya kisah nuh penduduknya lebih banyak dari jaman sekarang?tp justru malah lebih maju?dengan banyaknya penduduk itu timbulah perlombaan di segala bidang,maka orang dulu di nyatakan SABIQUN ; yg berlomba.

    -----------------------------------------------

    Surat 17/31
    "Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu
    karena takut kemiskinan."

    Istilah "membunuh"anak di ayat 17/31 dan 6/151 berti membunuh seperma atau NASLU yg seharusnya mnjadi bayi yg dihamilkan isrti,BUKANLAH membunuh anak2 tersebut berti membunuh orang/bayi yg berjiwa
    dalam ayat 6/151 itu sendiri tercantum pula larangan membunuh orang,baik yg msh dalam kndungan atau yg sudah lahir

    32/8 kemudian DIA jadikan NASLUnya (benih manusia) dari air mani yg hina
    2/205 dan ketika dia(manusia itu) berpaling,dia berusaha di bumi untuk merusak padanya, HARTSU(ladang) dan NASLU(benih manusia) dan allah tidak menyukai perusakan
    2/223 istrimu adalah HARTSU(ladang) bagimu,maka datangilah ladangmu itu sebagaimana kamu kehendaki,dan DAHULUKANLAH. Untuk dirimu keturunan...

    ---------------------------------------------------

    Memahami ayat 23/55-56 memang suatu PERINGATAN,hal ini banyak juga di katakan di aiayat lain semisal 9/85 orang islam tidak boleh terpdya pda orag kafir yg byk harta,64/14 58/17 34/35 17/64

    Stiap orng islam haruslah berhati trhdap anak cucunya di masa depan,sikap yg benar akan mgntugkan dirinya dan anak cucunya,dalam hal ini peran orang tua sangat penting 1,harus mncontohkan sikap yag baik 4/9 dan 2/133 dimana kisah yaqub mnanyakan anaknya sat merasa ajal datang
    2,Nasehat,seperti di ayat 31/13 17 19 dan 24/58 tentang larangan memasuki kamar ortu
    3,Didikan,pran iibu sngat di harapkan dimana jg sampai kisahnya seperti nuh yg lebih patuh pada ibunya dalam kesesatan,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ok, Sgala yg di bumi nan luas ini memang tlah disediakan utk kbthn manusia, ttapi ingat prim bukan brarti apa yg trsedia nan luas itu bersifat sempurna tanpa cacat. ledakan jmlh pnduduk mempercepat habisnya/rusaknya ktersediaan itu. prnh dgr isu yg bredar bhwa dlm 50thn kdpan stok bensin di sluruh bumi akan habis ?? ato jg lapisan ozon smakin bolong akibat hilangnya lahan hijau dmana2 ??

      Tntg kisah Nuh itu justru mereka dbinasakan. lihat jumlah yg bnyk hanya mnghsilkan kmajuan teknologi tetapi kekacauan dmana2. Ada teori yg saya lupa sumbernya, disitu di katakan apa yg trjdi di zman Nuh benar2 sdh di ambang batas.

      Allah membinasakan umat Nuh pastinya karna BANYAK KEKACAUAN dari sgala sisi. sperti kmaksiatan, dan peperangan yg mengancam kelangsungan hidup. Zman Nuh bgitu bnyk polusi, radiasi, dan smacamnya maka Allah menurunkan air sebanyak2nya utk memperbaiki Bumi dari racun2 olahan manusia. skaligus membinasakan mereka. Jadi point pelajaran Nuh justru scara tdk lgsg mendukung gerakan KB.

      ------------------------------------------------------

      Mengenai NASLU yg di artikan NS sebagai "benih" sepertinya lebih tepat janin. Dan sangat keliru jika janin di bilang sama dgn sperma.

      Janin sudah mmiliki roh utk mnjdi manusia alias sudah dpt di katakan sbg anak, smentara sperma belum bisa di sebut anak.

      Lihat surat 32/8 kan disitu di jelaskan beda NASLU beda SPERMA. Disitu sperma di sebut sbg air yang tidak berarti (hina). Ini karna belum adanya Roh pada sperma.

      32/8 kemudian DIA jadikan NASLUnya (janin) dari air yang tidak berarti (sperma).

      Tidaklah berdosa mematikan sperma Prim karena ia tidak berarti (hina).

      ------------------------------------------------------

      Utk 2/223, saya sdh bilang ini tdk bertentangan silahkan beranak bnyk. Tetapi ingat diantara mereka akan ada yg menjadi musuh kita. Mengenai potongan terjemahan

      DAHULUKANLAH UNTUK DIRIMU KETURUNAN...

      Saya tak mendapatinya di Alquran lain. Ada 3 Alquran yg saya baca semuanya memiliki trjemahan krg lebih begini :

      Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. Dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman.

      Okelah, kita pakai potongan terjemahan yg Prim bawakan.

      DAHULUKANLAH UNTUK DIRIMU KETURUNAN...

      Menafsirkan terjemahan tersebut apakah salah jika cukup beranak 1 atau 2 ??? Toh, sudah mendahulukan keturunan.

      Hapus
    2. Utk point terakhir, ini sangat kritis. Disitu Prim berkata org tua haruslah berperan besar utk mencontohkan segala hal2 kebaikan. Saya tanya harap jawab dgn jujur.

      Lebih mudah mana prim, mengurus&mendidik anak yg berjumlah 2 ?? Atau yg berjumlah 7 sampai lebih ?? Ingat, ini bukan soal kecukupan materi saja.

      Jika prim sanggup, silahkan. Sperti yg saya urai itu tidak di larang. Tetapi saya pribadi lebih MEMILIH BERHATI-HATI nantinya cukup 1 atau 2 anak seperti yg di ingatkan Allah. Lihat surat 23/55-60, terutama ayat 57 yg merupakan terusan dari ayat 55-56.

      Surat 23/55-56 :
      "Apakah mereka mengira bahwa harta dan anak-anak yang Kami berikan kepada mereka itu (berarti bahwa), Kami bersegera memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka? Tidak, sebenarnya mereka tidak sadar"

      23/57 :
      "Sesungguhnya orang yang BERHATI-HATI karena takut akan (azab) Tuhan mereka."

      23/58 :
      Dan orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Tuhan mereka,

      23/59 :
      Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan dengan Tuhan mereka (sesuatu apapun).

      23/60 :
      Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka"

      ---------------------------------------------------------

      Kesimpulan, ayat2 yg prim bawakan sama sekali tidak tepat sasaran utk mengharamkan KB. Alquran mempersilahkan manusia utk beranak banyak, tetapi Alquran jg tdk melarang melakukan pembatasan kelahiran.

      Justru, Allah lebih memperingatkan kpda orang2 yg beranak banyak bahwa anak banyak itu bisa jadi "siksa" bisa jadi "musuh". :D

      Hapus
  2. Prima Sera30/7/14 07:06

    Mengenai bahan bakar yg lumrah di sebut "energy",bahan bakar tersebut jg sangat di butuhkan dalam segala aspek kehidpuan pengolahan alamiah,maka untuk itu ALLAh bukan hanya mnyediakan kayu bakar yg selalu bertumbuh di bumi,tetpi mnyediakanya berupa batu arang,minyak,gas dsb dalam bumi tentang mana jg harus dipakai untuk penigkatan ilmu
    36/35 DIA mnciptakan berpasang2 dari yg DITUMBUHKan di bumi
    36/80 mnjadikan api dari pohon,ketika itu kamu mnyalakan dari padanya
    56/63 adakah kamu perhatikan yg kamu ladangi?
    56/64 apakah kamu yg menanam atau kami yg menanam?
    56/68 adakah kamu perhatikan air yg kamu minum?
    56/71 adakah kamu perhatikan api yg kamu gali?
    56/71 apakah kamu mewujudkan pertumbuhanya (dalam tmbang) ataukah kami yg mewujudkan ?

    Bunkanya semua sudah di sediakan?belum lagi pemanfaatan angin,pemnfaatan magnet yg dalama alquran di sebut zubarul hadid,begitu pula kekuatan logam yg dinamakan QiTHRU,bahkan nanti manusia bumi akan memfaedahkan tenga gravitasi sebgai sumber energi

    -------

    Menafsirkan terjemahan tersebut apakah salah jika cukup beranak 1 atau 2 ??? Toh, sudah mendahulukan keturunan

    Jawab : semisal suami istri yg sudah menikah selama 10 tahun menurut biasanya memiliki anak 6 orang,sedangkan dengan KB ,mereka hanya beranak satu atau 2 anak saja atau tidak punya anak sama sekali?bukankah pencegahan kehamilan demikian sama dengan membunuh anak yg akan lahir sama sekali?
    ---------------------------------------------------------------------------------

    Lebih mudah mana prim, mengurus&mendidik anak yg berjumlah 2 ?? Atau yg berjumlah 7 sampai lebih ?? Ingat, ini bukan soal kecukupan materi saja.

    Jawab : segala sesuatu perbendaharanya hanya pada allah 15/21 yg rizkinya telah di jamin 11/6
    Kalo yg ditanyakan mudahnya tentu saja yg sedikit,tp bukankah yg demikian di namakan lepas tanggung jawab?

    Yg keliru ,ada orang mecegah khamilan karna takut kekurangan sandang pangan,padahal sia memperkmbgkan ternaknya yg semuanya juga butuh makann dan perwatan,
    ____
    Lihat surat 32/8 kan disitu di jelaskan beda "naslu" beda "sperma". Disitu sperma di sebut sbg air yang tidak berarti (hina). Ini karna belum adanya Roh pada sperma.

    Jawab : justru ayat ini memperjelas,manakala NASLU diartikan /benih/seperma,KARNA untuk yg sudah adanya roh sudah di wakili kalimat "dan janganlah kamu membunuh JIWA yg di haramkan allah" 6/151
    ____
    Kesimpulan..
    Kb lebih efektik di pakai untuk JARAK kehamilan dan ibu2 yg sudah tidak d perknankan hamil

    Albaqorh 233 : hendaklah ibu menyusukan anaknya selama 2 tahun penuh (jarak) ,,,,seseorang tidak di bebani melainkan menurut kadar kesangupanya(misal yg janin lemah/2x sesar)

    BalasHapus
  3. Prima Sera30/7/14 07:08

    Ralat ; NASLU pd 2/205 dan 32/8 berarti PENJELMAAN (JANIN) yakni pertumbuhan SHULBU, 86/7 (persilangan spermatozoa dan ovum), kt shulbu ini sehubungan dg istilah SHALLABA yg artinya menyalib atau menyilangkan, 4/157, 5/33,7/124,12/41 dll. Khusus SPERMA, Alqur'an menggunakan istilah NUTHFAH, 16/4, 18/37 dll, jadi yg tdk boleh adalah membunuh JANIN (NASLU) krn sdh ada unsur kehidupan, adapun SPERMA bisa terbunuh lewat mimpi basah atau lewat cara lain, tp tdk bisa disebut membunuh NASLU krn naslu ini baru ada setelah adanya SHULBU, jadi sperma terbuang adalah hal yg alamiah krn produksi hormon yg berlebihan
    Pada 32/8-9 dikatakan NASLU di tiupkan RUH(nyawa),maka NASLU ini dilarang di gugurkan pada umur berapapun.

    BalasHapus
  4. Bicara ayat2 yg mnyatakan kesediaan energi, sekali lagi harus di ketahui ITU bersifat tdk sempurna. (butuh waktu pnjg dlm proses penemuannya dan waktu proses reproduksinya).

    Persaingan akibat ledakan jmlh pnduduk di dlm pengelolaan dan pengembangannya menimbulkan bnyk masalah sperti kerusakan lingkungan (lihat sidoarjo), perebutan lahan (lihat potensi perang di tanah arab utk minyak), serta ketidakstabilan di semua sektor yg ujung2nya kita juga yg menderita.

    -------------------------------------------------------------------

    Prim, mencegah kehamilan itu tdk bisa di artikan sbg pembunuhan. Karena yg kita matikan adlh sperma. Sperma adlh air yg tidak berarti (hina). Nah, apa yg di ralat Prima mengenai NASLU sudah di dahulukan oleh saya Lihat kembali komentar sya sblmnya.

    NASLU itu janin. Ini memang tdk boleh di bunuh. Smentara kita tahu sperma tidak sama dgn janin.

    ----------------------------------------------------------------------

    Lha kebalik kamu prim, justru yg beranak bnyk yg melepas tanggung jawab. Begini, bayangkan Prim punya anak 7. Dgn prinsip rejeki telah di jaminNya, tentu Prima tdk khwatir. TETAPI apa jadinya jika (maaf) Prim meninggal ??? siapa yg menjamin kebutuhan iman (pendidikan) mereka ???!!!!

    Allah itu hanya menjamin rejeki anak, tdk menjamin pendidikan anak.

    Lihat bnyk sekali gelandangan yatim piatu. Rejeki mereka IYA MEMANG di jamin Allah, mereka masih bisa makan sehari2 dari duit mengamen. TAPI siapa yg menjamin PENDIDIKAN mereka ???

    Dgn demikian, Prima melepas tanggung jawab atas pendidikan 7 anak Prim kepada orang-orang yg masih hidup !!!

    -----------------------------------------------------------------

    Kesimpulan : Di sesi tanggapan ke-2 ini trlihat Prim masih memaksakan diri karena menganggap "sperma" sama dgn "janin/anak". Sehingga menurut Prim adalah berdosa jika orang mematikan sperma (KB)

    Pdhl sperma terang dikatakan "air yg tidak berarti" (hina).

    Mungkin Prim bisa bertanya pada yg lebih mengetahui, dokter akan menjelaskan apa itu sperma, apa itu janin.

    Jgn melihat nabi Muhammad anaknya banyak, sebelum beliau ada nabi-nabi yg hanya memiliki 1,2 atau 3 anak saja.

    Sekali lagi, tak ada 1 pun ayat yg melarang KB.

    BalasHapus
  5. tentang Nabi Nuh anak nya hanya 3 atau 4, bisa jadi emang beliau tidak subur, atau karena istrinya kafir, jd ga pernah berhubungan, lepas dari analisa diatas, negara2 maju spt jepang, dan beberapa negara eropa justru menggalakan anak banyak, dg bonus rumah atau apa itu di berita2 , juga negri korea, karena mereka mulai menyadari alih generasi secara teknologi sangat terbatas, banyak para ahli2 bidang teknologi adalah orang2 asia. Analisa diatas menarik untuk dibahas lebih matang, mungkin jalan tengahnya adalah , jika kita termasuk makmur dan mampu mendidik anak dalam jumlah banyak ya monggo, kalau kurang makmur mungkin perlu nahan dulu jumlah anaknya ya

    BalasHapus
  6. kalau melihat sebuah negara dg kerapatan penduduk yang tidak merata, perlu dilihat kebijakan pemangku nya, misal disini (jawa) dibanding pulau2 lain, jika dibagi rata sebenere masing luas tanah yg bisa di huni, negeri kita belum bisa menjadi contoh sebagai negri kelebihan penduduk, mengingat banyak hal yang belum maximal secara pemerataan ekonomi.
    Jika kita cermati konsep ekonomi secara Alquran, tentu berbeda dg konsep kapitalis yang hakikatnya mengumbar nafsu penuasaan ekonomi gila2an, demikian pula konsep sosialis yg "terlalu'" membatasi perkembangan ekonomi personal, jika boleh disebut, konsep Islam berada diantaranya dengan ketentuan2 yg di satu sisi tidak menutup potensi individu sukses secara ekonomi, tetapi juga ada ketentuan2 pembagian harta kpd khalayak yg profesional, artinya , jika kita mau berproses kearah sana, maka, pembatasan anak mungkin tidak dalam rangka mengurangi jumlah penduduk, tetapi lebih ke pertimbangan generasi yang berkwalitas. Jadi misalkan sebuah keluarga dg kemampuan ekonomi atau bahkan terbukti secara keturunan ada cacat mental atau sejenisnya, bisa jadi disarankan untuk membatasi kelahiran. Jika sebaliknya ada sebuah keluarga yg secara genetika terbukti unggul walaupun secara ekonomi sangat terbatas, maka dianjurkan memperbanyak anak dg didukung fasilitas dan pendidikan yg secara komunal misal dari kewajiban 9/60, kira2 gimana kalau begitu?

    BalasHapus