ANDA SEDANG MEMBACA

ANDA SEDANG MEMBACA

Sabtu, 30 Agustus 2014

You are here : Home » Aku Allah Ahmad Alam, Analisa » Ternyata Akhirat Kekal, Tapi Penghuninya Tergantung Allah

Ternyata Akhirat Kekal, Tapi Penghuninya Tergantung Allah

Sudah terlanjur meluas konsep surga neraka dan penduduknya yang di sampaikan mayoritas pendakwah itu memiliki status "kekal" atas izin Allah. Segelintir Muslim yang bertolak pendapat tentang ini seperti tak terlihat keberadaannya.

Kita test, Anda pernah menjumpai buku diskusi "Ternyata Akhirat Tidak Kekal" ?? Penulisnya bernama Agus Mustofa. Saya sendiri awalnya belum pernah melihat, karena dari kecil hingga remaja yang saya dengar dari guru pengajian -katanya- Akhirat dan orang-orang di dalamnya itu kekal.

Agus Mustofa rupa-rupanya bukanlah orang pertama yang berkata "akhirat tidak kekal". Namun dalam hal penjabaran yang sedemikian panjang sampai tebal menjadi sebuah buku, (koreksi jika saya keliru) sepertinya beliau menjadi orang pertama yang menyebutkan bahwa Akhirat di ujung cerita akan di gulung menuju kehancuran sehingga porak poranda Semesta Surga Neraka dan lenyaplah para penghuninya.

******************

Kita tidak akan pernah tahu mana yang benar. Sebab, kalau kita bilang "KEKAL" ternyata di tengah waktu Allah berkehendak lain, bagaimana ??? Sebaliknya, kalau kita bersikeras bilang "TIDAK KEKAL", ternyata Allah berkehendak untuk mengKEKALkan, bagaimana ???

Surat 11/108 :
Adapun orang-orang yang berbahagia,
 maka tempatnya di dalam syurga, 
mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, 
kecuali jika Tuhanmu menghendaki (KEKEKALAN); 
sebagai karunia yang tiada putus-putusnya.

Untuk poin itu biarlah menjadi urusan Allah. Suka-suka DIA.

Sekarang, mari kita sedikit bergeser dari duduk bahasan. Begini, seumpamanya taruhlah Allah di tengah permainanNya ternyata berkehendak untuk menutup cerita, tentu akan timbul pertanyaan buat kita.

"Apakah prosesnya benar melalui kehancuran seperti penuturan Ustad Agus Mustofa dalam bukunya itu ???"

Saya disini punya pandangan berbeda. Di semesta Akhirat itu tidak akan ada lagi kehancuran. Karena semua sudah terbaru-kan. Jika memang Allah berkehendak menutup kisah Jin dan Manusia maka sudah barang tentu prosesnya itu dengan cara LANGSUNG di matikan olehNya.

Kepada penghuni neraka Allah berfirman "binasalah" maka binasalah mereka di dalam kobaran api besar itu (Matahari).

Surat 6/128 :
"Allah berfirman:
"Neraka Itulah tempat diam kamu, kamu akan kekal di dalamnya
kecuali kalau Allah menghendaki (hal-hal lain semisal diampuninya kamu atau dibinasakanlah kamu)"

Sementara kepada penghuni surga, Allah berfirman "sujudlah" maka sujudlah seluruhnya, menghadap arah kiblat pada surga (Planet terbaru-kan) mereka masing-masing. 

Allah menciptakan manusia dengan cara baik, mengakhirinya pun juga dengan cara baik. Apakah Allah sebegitu tega mendatangkan kengerian berupa kehancuran kepada para penghuni Surga yang di dalamnya terdapat orang beriman dan nabi-nabi, termasuk disitu ada nabi Ibrahim, ada nabi Musa, ada nabi Isa, bahkan ada nabi Muhammad ???

Ahh saya tidak sampai hati membayangkannya.

Gambar 1-3 : Google
akhirat itu kekal, penghuninya tergantung allah

Kita lanjuti, di detik-detik itu secara serentak Allah mencabut Roh mereka sehingga mereka MATI/BERAKHIR dalam keadaan sujud sebagaimana awalnya Adam diciptakan.

Silahkan Baca artikel : 

Selesai sudah kehidupan. Tidak ada lagi mahluk dari Jin ataupun Manusia. Tinggallah bintang-bintang dan Planet-planet dengan segala keindahan dan kemegahannya yang terbaru-kan itu.

bumi surga

alam semesta, surga allah,

Para Malaikat pun bertasbih menyaksikan serangkaian panjang pamer kuasa Allah yang sangat "dramatis" tersebut. Awalnya Jin dan Manusia diciptakan dalam keadaan sujud, setelah bermilyar-milyar tahun menjalani kehidupan baik di dunia dan di akhirat, ternyata berakhirnya pun juga dalam keadaan sujud.

******************

Mengapa Allah tidak membinasakan Malaikat, Bintang-bintang dan Planet-planet ??

Karena ketiganya merupakan WUJUD AWAL dari 3 RASA Allah. Sedangkan Hewan, Jin, Manusia hanyalah wujud olahan dari wujud awal.

Kesimpulan versi Missing Link, Alam itu KEKAL. Penghuninya yang tidak kekal, jika Allah menghendaki demikian.

Surat 2/115 :
"...kemanapun kamu menghadap di situlah Wajah Allah..."

Surat 28/88 :
"...Tiap-tiap sesuatu (yang disebut mahluk hidup) 
akan binasa, kecuali Wajah Allah..."

Surat 55/26-27 :
 "Semua yang ada di bumi itu akan binasa.
"Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu 
yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan."

9 komentar:

  1. k. Sebenarnya Tidak Ada Kebenaran dan Kekekalan yang hakiki kecuali Allah SWT saja ....... Mengekekalkan Ciptaan Allah berupa Syurga / Akherat layaknya Sekekal Allah sendiri itu artinya Menduakan Allah dengan Ciptaan-Nya, dan hal itu dapat dikatagorikan perbuatan Musyrik ... Sesungguhnya, tujuan akhir semua mahluk Allah yang tidak akan pernah rusak itu adalah Allah itu sendiri dan hanya Allahlah Sebenar2nya Syurga Yang Maha Kekal Yang Tidak Akan Pernah Rusak / Binasa ... Allahpun juga sudah berfirman dalam Quran bahwa "Barang siapa yang mengharapkan sesuatu kebahagiaan diluar Allah SWT, sesungguhnya orang2 itu berada dalam kesesatan yang nyata, (sekalipun yang diharapkan itu adalah Syurga)" .... Adapun Syurga seperti yang dibayangkan penuh dengan wanita2 cantik dengan makanan2 yang berlimpah untuk pemenuhan kebutuhan nafsu2nya itu sudah dijelaskan dalam ayat Quran surat Hud 106 - 108, bahwa kekekalannya hanya terjadi selama masih ada langit dan bumi .... Sedangkan syurga yang tidak akan binasa yang dijelaskan dalam ayat2 Quran lainnya, sesungguhnya ada pada Allah SWT itu sendiri ... seperti dalam QS. 28:88: “Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah"., QS.16:96: “Apa yang ada pada kamu akan lenyap dan apa yang ada pada Allah akan kekal". QS.57:3:”Dialah Allah, Zat yang Maha Awal dan yang Maha Akhir". dan di ayat2 tersebut tidak disebutkan akherat termasuk yang akhir juga, karena Allah telah berfirman bahwa hanya diri-Nyalah Tujuan Yang Akhir dan Tidak ada tempat lain selain diri-Nya yang Maha Kekal Abadi. .... Saat akhir yang paling akhir, kita sudah tidak lagi membutuhkan kebutuhan2 biologis seperti wanita2 cantik atau makanan2 yang berlimpah lgi, karena pada saat akhir yang paling akhir, yang kita butuhkan nantinya hanyalah ketenangan dan kebahagian bisa bersatunya diri kita kelak dengan Yang Maha Menciptakan, yaitu Allah SWT dan Allah SWT-pun mau menerima penyatuan diri kita dengan-Nya, Yang artinya ... Kita berasal dari Yang Awal dan akan kembali pula kepada Yang Awal lagi yaitu Allah SWT ... itulah tujuan akhir yang sebenar2nya sebagaimana yang selalu kita lafalkan dalam setiap sholat, "Sesungguhnya, Shalat saya, Ibadah saya, Hidup saya, dan Mati saya hanya untuk-Mu ya Allah Tuhan Seru Sekalian Alam" dan itulah yang sebenar2nya Syurga yang penuh kebahagian yang hakiki melebihi kebahagiaan nafsu2 biologis seperti yang dibayangkan setiap insan tersebut .... Sekali lagi janganlah mengharapkan syurga atas ibadah2 yang dilakukan di dunia ini kecuali mengharapkan Allah itu sendiri sebagai tujuan akhir hidup kita agar hidup kita terhindar dari kemusyrikan dan menjadi lebih berarti ... ... terima kasih ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya setuju dgn penafsiran anda.
      Adapun menurut nabi diakhirat maut akan disembelih, itu benar adanya krn diakhirat tdk ada lg kematian. Namun semua akan kembali pada Allah, bukan berarti mati krn maut. Krn semua mahluk (bukan cuma mahluk hidup) akan kembali pada Alla, krn hanya Allahlah yg tiada awal tiada akhir.

      Hapus
  2. Surat 55/26-27 :
    "Semua yang ada di bumi itu akan binasa.
    "Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu
    yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan."

    Kebinasaan makhluq yg ada dibumi pd ayat diatas, maksudnya adalah kehidupan didunia ini. Allah akan membuktikan bahwa hanya Dia sendirilah yg kekal, sedangkan yg lain pasti binasa (termasuk para malaikat). Hari kiamatlah yg membuktikannya.
    Jadi tidak perlu lagi pembuktian dengan pemusnahan yg ke 2 kali di akhirat nanti, lalu ada dunia yg ke 3 kali & kemudian pemusnahan/kiamat lagi, yg ke 4 kali, ke 5 kali dst ber ulang-ulang yg tdk ada akhirnya (selalu menciptakan dunia baru).
    Sedangkankan Allah sdh mengatakan bahwa alam akhirat adalah kekal (alam Baqo = kekal), disana Allah menghendaki penduduk surga dan neraka akan kekal disana.


    Allah SWT berfirman :

    Mereka tidak akan merasakan mati di dalamnya kecuali mati di dunia. Dan Allah memelihara mereka dari azab neraka. (QS. Ad Dukhan : 56).

    Sesungguhnya orang orang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal. Mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah daripadanya.
    (QS. Al Kahfi : 107-108).

    Penafsiran oleh Rasulullah SAW akan kekalnya Surga dan Neraka:
    Rasulullah saw bersabda “Ketika penghuni surga masuk ke sana dan penghuni neraka masuk ke neraka, didatangkanlah “maut” sehingga terletak antara surga dan neraka, lalu disembelih. Kemudian terdengar seruan, “Wahai sekalian penghuni surga, kekallah kalian, tidak ada lagi kematian !” Maka penghuni surga pun bertambah gembira, sedangkan penghuni neraka kian merana.”
    (HR. Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Umar ra).

    Mengapa Widhi Widjojo berani mengatakan bahwa org yg mengatakan Syurga/Akherat kekal itu artinya Menduakan Allah dengan Ciptaan-Nya (Musrik). Sedangkan Al Quran dan Nabi Muhammad SAW sendiri mengatakan surga/neraka kekal.
    Kekekalan surga/akhirat tdk berarti menyamakan keagungan Allah. Bukankah dunia dan akhirat (termasuk makhluq-Nya) itu sebelumnya belum ada, namun hal yg baru diciptakan oleh-Nya. Bukan itu sudah membuktikan bahwa tidak ada yg bisa menandingi Allah SWT. Jika Dia menghendaki kekekalan ciptaan-Nya (seperti janjinya dlm ayat diatas) mengapa tidak boleh? Dia Maha Berkehendak dan tidak ada satupun yg bisa menghalangi-Nya.

    Silahkan menurut keyakinan anda. Apa anda percaya penafsiran Al Quran oleh Rasulullah SAW tentang kekekalan Surga dan Neraka, atau lebih percaya kepada penafsiran Agus Mustofa.yg mengatakan bahwa surga dan neraka tidak kekal.


    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya lebih percaya dgn keterangan nabi Muhammad, karena perkataan beliau tentang tanda2 akhir jaman pun semua terbukti, jadi bukan maksud kita menghibur diri, tapi itulah rosul kita dan panutan kita. Tapi memang pro kontra itu wajar, karena berkaitan dgn logis atau tdk logisnya statemen itu. Bagi ilmu Allah yg tdk logis bisa jd logis pada akhirnya benar. Hhe

      Hapus
  3. Saya lebih setuju agus mustofa.
    Mengkekalkan akhirat justru malah menentang hukum penciptaan :D
    Akhirat itu tidak kekal :D, karena akhirat itu ada awalan.
    Segala sesuatu yang berawal pasti akan ada akhiran. Inilah yang dimaksud dengan penciptaan.
    Kekal yang dimaksud dalam akhirat saya lebih setuju dengan waktu yang sangat lama sekali :D
    Sedangkan kekal nya Allah itu tidak berawal dan tidak berakhir \(-_-)/ yaaayyy

    BalasHapus
  4. Dapat di ambil kesimpulan bahwa Akhirat telah di kehendaki Allah untuk kekal MENYAMAI kekekalan Allah Itu sendiri.

    BalasHapus
  5. Sah sah saja jika allah swt menghendaki sesuatu itu menjadi kekal. Justru itu keagungan allah swt.

    BalasHapus